Friday 3 November 2017

Bahasa Nasional dan Bahasa Daerah

Sejak kapan bangsa ini mengenal bahasa nasional? Dan, kapan pula muncul bahasa daerah? Jika pada masa pemerintahan Kerajaan-kerajaan, tentu lain-lain jawabannya. Kerajaan Mataram di Jawa, tentu bahasa nasionalnya adalah Bahasa Jawa. Demikian juga pada masa Kerajaan Majapahit yang menguasai seluruh wilayah nusantara, maka bahasa resminya adalah bahasa jawa. Pada masa itu tidak ada istilah bahasa daerah ataupun bahasa nasional. Barangkali yang dipesankan, "Jika menghadap sinuwun, gunakan Bahasa Jawa!". 


Pada masa kerajaan, tentunya istilahnya adalah bahasa kraton (kerajaan) dan bahasa asing atau bahasa yang tidak dikenal.
Bagaimanakah Pemerintah Majapahit menyampaikan pesan ke seantero nusantara? Hal ini tentu menjadi suatu kajian yang menarik. Selamat menikmati kajiannya.

Kerajaan Mataram sangat berhati-hati dalam menjalin hubungan dengan bangsa asing. Namun, yang dibahas kali ini bukanlah konstelasi geopolitik-nya dalam hubungan bilateral ataupun multilateral. Tetapi masalah dalam berembug atau pembicangan yang dilakukan dalam hubungan bilateral tersebut. Jika masuk dalam Wilayah Mataram tentu ber-Bahasa Jawa. Tapi konon, bangsa asing membuat kantor di Batavia. Nah disitu ada beberapa bahasa yang digunakan. Matarm tentu menggunakan Bahasa Jawa, sedangkan bangsa asing menggunakan bahasanya sendiri yang asing. Ada satu bahasa lagi yang mulai dikenal, yaitu Bahasa Melayu. Bahasa Melayu sudah mulai dipakai dalam menjalin hubungan dengan bangsa asing. Barangkali kesepakatannya adalah jika masing-masing pihak tidak mau menggunakan bahasa luar, maka digunakan bahasa yang sama-sama tidak dipahami.

Ternyata, Bahasa Melayu sedikit familier bagi bangsa asing. Barangkali karena sudah ada yang pernah ngepos di sekitar Semenanjung Malaka. Begitu pula Mataram tentu mewarisi pengetahuan bahasa dari kerajaan Demak yang pernah menggempur bangsa asing di Semenanjung malaka. Nah, setidaknya Bahasa Melayu sudah dikenal pada masa itu. Dari sinilah simbahnya (Van Ophuijsen) 
Tata Bahasa Indonesia dapat dirunut.

Pasca Kerajaan Mataram, Perang sabil-pun terus berkobar di Negeri Nusantara. Salah satu tonggak bersejarahnya adalah munculnya bahasa nasional. Dari sekian banyaknya bahasa yang ada, dipilihlah bahasa melayu sebagai bahasa nasional. Dari kejadian masa itu, bahasa nasional itu dinamakan sebagai Bahasa Indonesia. Dengan adanya bahasa daerah maka muncul pula istilah bahasa daerah. Bahasa lain yang ada dan digunakan di daerah-daerah se-Nusantara Indonesia itulah yang disebut sebagai bahasa daerah. 

Kami Putra dan Putri Indonesia Berbahasa yang Satu, Bahasa Indonesia!!!
Salam Nusantara!!!

Dikutip dari : Buku "Ma Ga Ba Tha Nga", Katumaya, Pangeran Pancasari, 2008